Sunday, September 12, 2010

Passion in the past

This weekend I learned about finding my passions, and defining purpose in life, and what actions to take in order to make such mission. Passions, things that i've been wanting to seek since I knew the feeling of uncomfortable and wanting-to-breakthrough in the job that im currently in. Today I learned, that at least...in the past, writting is one of them, because otherwise I wouldn't believe that these were written by a sad sorrow of mine, sometime back in 2006.
My dearest R, that time, this is how much you affected me:
tangan jiwa kembali menari
tergerak irisan musik rasa yang berlebihan
jiwa jatuh bahagia...lebih dari cinta
bahagia yang menguras tetes tetes hati
mencandu jiwa dibuat...merangkak jiwa memohon
jangan pergi...
bahagia yang berasa...kini tersadar asanya
bahwa jiwa bahagia adalah indah...tapi tak bisa ada
jiwa terperas hingga kecil seperti debu
tertiup seperti bulu halus perudu
hanya ini yang buat jiwa kembali menari
memang kesedihan melahirkan kata...itu selalu betul
pernahkah kau bahagia...karena kau bahagia?
cukup dia ada...sebutkan semua bahan bakar
yang kita punya
akan terinjeksi semua
terbayangkah kau apa jadinya tanpa bahagia?
dia cukup berpaling..sebutkan semua sebab kita menangis
akan terpenuhi semua
bagitu dasyatnya bahagia...tersenyum kau tak habis...
terluka kau tak sembuh...tak ada yang rumit..
kau hanya berkeliling tak henti

No comments:

Post a Comment