kesedihan menjelma dalam bentuk yang berbeda kali ini...begitu banyak yang berubah, yang terlewati, yang terkikis,yang terbangun...jiwa telah begitu dewasapikir akan menari lagi dengan kehalusan rasa sedih semulatak menjadi agenda hidup jiwadengan segala cela...noktah dan keloknya, jiwa bahagia...sampai sahabat jiwa berkata...kini giliranmu menjadi bintangsosok itu..bentuk yang rapuh dan polos, seperti jiwa dahulumengenal rasa yang maha dasyat, membuat luka menjadi bahagia...mengenal perih yang tertawa...jiwa terkutuk hasratnyapemujaan...ungkapan kasar sekaligus indahkarena melahirkan buncah senyum dan gelorabegitu berlimpah cintanya...jiwa adalah bintangnya...dan sosok itu mengulang sejarahsayangnya kali ini sahabat jiwa bermain terlalu lama dan
sulit...tembok itu...jarak itu...pisah itu...adalah mustahiljiwa kembali luka, ini entah rencana siapahasrat jiwa membentuk gelombang kebimbangan dan sayangseperti tercabut separuh napas...ujung jalan harus dipilih...sungguh tak menyenangkansosok yang terbuka dan teluka...
entah apa kata jiwanya malam inimungkin sedang mengutuk sahabatnya...mungkin sedang tersenyum tenang sambil melepas sayangnya...perih yang tertawasudahlah sahabat jiwa...entah apa pelajaran kali iniselain kesedihan dan sayang yang hanya singgah parkir sesaat
namun menjejak dalam penuh amalan dan letupan...jiwa kali ini egois...namun terlalu egois untuk mengaku egoisdan tidak berlaku egois...begitu tidak adil kali ini...penyesalan yang tidak ingin diumbar...karena hasrat itu..terlalu indah
Sunday, September 12, 2010
Maret 2006...
Passion in the past
tangan jiwa kembali menaritergerak irisan musik rasa yang berlebihanjiwa jatuh bahagia...lebih dari cintabahagia yang menguras tetes tetes hatimencandu jiwa dibuat...merangkak jiwa memohonjangan pergi...bahagia yang berasa...kini tersadar asanyabahwa jiwa bahagia adalah indah...tapi tak bisa adajiwa terperas hingga kecil seperti debutertiup seperti bulu halus peruduhanya ini yang buat jiwa kembali menarimemang kesedihan melahirkan kata...itu selalu betul
pernahkah kau bahagia...karena kau bahagia?cukup dia ada...sebutkan semua bahan bakaryang kita punyaakan terinjeksi semuaterbayangkah kau apa jadinya tanpa bahagia?dia cukup berpaling..sebutkan semua sebab kita menangisakan terpenuhi semuabagitu dasyatnya bahagia...tersenyum kau tak habis...terluka kau tak sembuh...tak ada yang rumit..kau hanya berkeliling tak henti
Tuesday, August 17, 2010
a thank you note
ringkih raga terduduk terdiam diantara waktu-waktu
yang berjalan dan terhenti...
kata-kata terus mengalir menemani kosong dan isi..mulai pelan...
begitu banyak yang jiwa punya untuk sebuah kesederhanaan
yang kini tidak lagi sederhana...akankah cukup?
ingin menetapkan langkah sendirian...seperti saat tidak butuh apa siapa..
tetapi tertahan oleh entah darimana dan sejak kapan..
ingin waktu ini berjalan sendirian..jiwa yang berkehendak...nyata atau hanya gejolak yang kemudian meletup...yang pasti ingin sekali...suara-suara sumbang yang mengeras menegangkan syaraf jiwa...
akankah berhenti?
gemuruh dan keheningan membaur...bunyikan nada aneh ruang hampa
entah apa kata jiwa saat ini...
menikmati kesepian...mengutuk kekosongan..
ada suara-suara sumbang tak berwajah...
dentum-dentum kecanggihan yang samar..
denting-denting air menimpa bumi...
sungguh! maklum jiwa luar biasa...
benar-benar besar penerimaan celah sang sederhana...
entah apa kata orang-orang lain..mungkin iba..mengejek..tertawa..
jiwa terdiam...kosong...entah..
Monday, March 15, 2010
It is What It is..
mana yang lebih menggetarkan?saraf yang disapu gelombang..atau hati yang diserang ombak..mana yang seharusnya bekerja?otak yang sedang rusak..atau hati yang sedang sakit..mana yang seharusnya bertahan?jantung yang berdetak lebih cepat..atau otak yang berputar lebih kencang..gemetar setiap pori jiwa karena dzat yang terhenti hanya sementarakeras bertahan erat hati jiwa agar tidak bergucang dan terlempar..Mana yang seharusnya?
-091008, amazing GH-
Sunday, January 31, 2010
17 Juni 2009
"jiwa rindu jemari menari mengikuti hati melepas lapis jiwa yang mati memasang ornamen pada sepi dan menguak dalam ketakutan akan hari"
"gimana cara melepaskan dengan gampang?? pura-pura buta sambil
ketawa-ketawa kayak ga ada apa-apa?? atau melihat jelas tapi pura-pura marah kayak orang gila??mana yang lebih ringan buat kita melangkah menjauh..dekat
dihati atau dekat di raga?? Bohong besar jika kita bilang tidak dua-duanya!Jadi gimana caranya pergi..? saya lebih suka mati!"
"berat hidup dengan amarah..tapi kadang ini
yang terbaik untuk tidak bersumpah serapah...mana yang lebih dosa?
entah..
berat hidup dengan membenci, tapi kadang ini yang terbaik untuk tidak
bermimpi dan mengasihani diri...mana yang lebih tinggi?
entah..berat hidup dengan tidak merasa..tapi kadang
ini yang terbaik untuk tidak
hancur karena luka..mana yang lebih
menyembuhkan?
hilang..."
Saturday, January 30, 2010
a better-person project
I used to drag the heart so heavy to feel...I used to crash the head so hard to think..I used to squeze the tears so tight to drop..I used to bond the unleash..I used to force the free..I used to want the unreach..I used to beg the un-given..and there I was...crushed...and here I am...learning..and emerging..re-listening...re-feeling...re-thinking...Simply...just simply...re-doing..-kamar, 251209, 9:22PM-
Sunday, January 17, 2010
buku biru naik kelas..
For ML, im hereby overring you:"Aku merindumu..bukan hanya rasa semu..sayang aku tak tau..kmana muaraku..Aku merindumu..ini bukan diburu-buru..aku menunggu dan permisi ke sang waktu..sayang tak ada ruang itu..atau sisanya buatku..Jadi aku merindumu..hanya aku dan penciptaku yang tau..bahwa saat ini..rasa ini..begitu.."-Kamar, 081109, 9:01 PM-
For my half-dien, i believe patience is a virtue:"for he..who could lead me in my pray and my lostwho could gives me d'chill and a heart-dropped momentswho his face would pop-up everytime i feel an urge to breakwho would bear my talk, my thoughts..and my PMSwho would think im beautiful in my best and my worstwho would come and look for me, as i would for him, for comfortwho would feel better and make me feel d'same, after we talkwho would forget his time if im around him, as i would forget minewho could basically...endlessly talk to mewho would simply...hug mewho knows we would stillfeel all above..30 years from now.."-Kamar, 181009, 1:38 AM-